Cerita Sukses Risol Mayo Omah Jajan Malang

Cerita Sukses Risol Mayo Omah Jajan Malang - Berawal dari hobi berjualan secara online sejak tahun 2008 membuat Mbak Atya ketagihan melakukan wirausaha yang juga sesuai dengan jurusan yang ia ambil selama menjalani pendidikan di bangku kuliah. Pada saat itu barang – barang yang bisa jual secara online berupa baju dan sepatu yang ia impor dari Cina dan Taiwan. Setelah merasakan suksesnya bisnis online yang membuahkan hasil, Mbak Atya berinisiatif untuk mempromosikan risol mayo buatan ibunya yang sudah terkenal sebelumnya. Target pemasaran Mbak Atya sendiri adalah remaja dan mahasiswa-mahasiswi karena kebetulan rumah yang dijadikan tempat usahanya saat ini berlokasi di sekitaran kampus dan sekolah.

Dengan modal awal Rp 15.000.000 yang didapat dari meminjam saudaranya, Mbak Atya mulai merombak garasi rumahnya dan mengalokasikan dana tersebut untuk berbagai kebutuhannya dalam memulai usaha. Selanjutnya setelah warung siap beroperasi, Mbak Atya melakukan promosi melalui media sosial dan mengundang beberapa admin dari akun twitter lokal Malang saat launching warung Omah Jajan.

            Dengan suasana warung yang nyaman dan tenang membuat pelanggan betah untuk duduk berlama-lama menikmati pesanan mereka.

Walaupun masih berjalan dalam hitungan minggu, usaha Mbak Atya sudah berjalan cukup lancar dengan banyaknya pelanggan yang datang, sampai-sampai tidak jarang pelanggan datang tetapi sudah kehabisan menu andalan Omah Jajan, yaitu risol mayo.

Rasa dan tampilan yang menarik serta porsi yang pas untuk jajajan membuat pelanggan tertarik untuk datang kembali. Selain itu, harga yang ditawarkan cukup terjangkau dan cocok dengan kantung mahasiswa dan pelajar.

Keadaan seperti ini tidak serta-merta terjadi begitu saja. Dibutuhkan perjuangan yang keras dalam memulai usaha ini. mulai dari kurangnya kepercayaan orangtua karena Mbak Atya sendiri adalah anak bungsu yang kurang pandai memasak. Selain itu, Mbak Atya juga mengorbankan mimpinya untuk bekerja di perusahaan yang diinginkannya di Jakarta karena tidak mendapatkan restu orangtua.