Biografi Higuchi Natsu, Penulis dari Jepang

PILIHAN
Biografi Higuchi Natsu atau yang mempunyai nama asli dari  Higuchi Ichiyo

Higuchi Ichiyō (樋口一葉) adalah merupakan nama pena dari Higuchi Natsu (樋口奈津)yang lahir di Tokyo, 2 Mei 1872. Ia merupakan penulis yang mendapatkan pengaruh dari Kōda Rohan. Awalnya ia menulis dengan cara Gesaku dan meniru cara penulisan yang sudah ada, tapi akhirnya ia berusaha menulis tentang penderitaan yang dialami wanita yang hidup dalam alam feodal.

Sejak masih kecil, Higuchi dibesarkan di tengah keluarga yang kekurangan. Namun minatnya membacanya tidak pernah berkurang. Ia senang sekali dengan buku bergambar (kusazōshi). Umur 7 tahun, ia sudah tamat membaca Nansō Satomi Hakkenden karya Kyokutei Bakin yang semuanya terdiri dari 196 jilid. Pada tahun 1877, Higuchi masuk Sekolah Dasar Hongō tapi tidak boleh meneruskan karena masih terlalu kecil. Ia kemudian bersekolah di sekolah swasta yang didirikan Tomikichi Yoshikawa.

Pada tahun 1886, Higuchi diterima belajar di sekolah waka Haginoya yang diasuh Utako Nakajima. Di sekolah ini, ia juga belajar kaligrafi aliran Chikage dan belajar sastra klasik Jepang. Karya-karya awal Ichiyō ditulisnya berdasarkan pola cerita kesusastraan istana seperti Hikayat Genji. Sewaktu belajar di Haginoya, ia juga bekerja sebagai asisten guru. Di sekolah, ia berteman baik dengan sesama pelajar putri, Natsuko Ito dan Tatsuko Tanabe.

Pada tahun 1889, usaha ayahnya di bidang koperasi kontraktor gerobak bangkrut. Bulan Juli tahun yang sama, ayahnya meninggal dunia dengan meninggalkan utang besar bagi keluarga. Masalah utang menjadi penyebab putusnya pertunangan Higuchi dengan Shibuya Saburō. Ichiyō saat itu masih berusia 17 tahun namun sudah harus memberi makan keluarga. Tahun berikutnya Higuchi diterima sebagai murid magang di sekolah Haginoya.

Higuchi mengetahui bahwa kakak kelasnya Kaho Tanabe (Tatsuko Tanabe) menjadi murid Tsubouchi Shoyo, dan mendapat uang banyak dari menulis novel. Ia juga ingin menulis novel agar mendapat uang. Kare Obana Hitomoto adalah karya pertama yang ditulisnya ketika berusia 20 tahun. Pada tahun yang sama (1892), Higuchi mulai memakai nama pena "Ichiyō" dan mulai mengandalkan menulis sebagai mata pencaharian. Tōsui Nakarai wartawan penulis novel dari Tokyo Asahi Shimbun kemudian bersedia menjadi gurunya.

Novel perdana, Yamizakura diselesaikannya setelah bolak-balik ke Perpustakaan Umum Ueno. Novel tersebut dimuat di nomor perdana majalah Musashino, tempat Nakarai Tōsui bekerja sebagai redaktur. Novel Umoregi merupakan karya besar Ichiyō Higuchi yang pertama, ditulisnya dengan idealisme ala Kōda Rohan.

Majalah Bungakukai memuat beberapa novelnya seperti Yuki no Hi. Karya-karya tersebut ditulisnya setelah dipengaruhi aliran naturalisme yang dipelajarinya dari Tokuboku Hirata dan Tōson Shimazaki. Keduanya dikenal sebagai penulis yang mendalami kesusastraan Eropa. Pada bulan Mei 1894, toko miliknya ditutup karena terus merugi dan dipindahkan ke distrik Hongō. Pengalaman berada dekat Yoshiwara menghasilkan novel Takekurabe. Higuchi mendengar Kaho Tanabe menjadi guru waka setelah menyetor uang banyak ke Haginoya. Ia juga ingin menjadi guru waka sehingga terus menulis untuk mendapat uang. Masalah uang menjadi tema Ōtsugomori yang dimuat majalah Bungakukai edisi Desember 1894. Dalam majalah yang sama, novel Takekurabe dimuat bersambung sebanyak 7 kali dari Januari 1895 hingga Januari tahun berikutnya. Selama 14 bulan berturut-berturut, ia terus menulis, dan menghasilkan karya-karya seperti Yukukumo, Nigorie, dan Jūsan-ya. Periode antara Ōtsugomori hingga Uramurasaki dikenal sebagai "14 bulan yang ajaib" dari Ichiyō Higuchi.

Akibat kerja keras berlebihan, penyakit tuberkulosa yang diderita Higuchi makin parah. Mori Ōgai yang juga seorang dokter mengutus rekan sejawatnya untuk memeriksa Higuchi. Pada bulan Agustus 1896, dokter menyatakan Higuchi tidak tertolong lagi. Higuchi Ichiyō meninggal dunia, 23 November 1896 di usia 24 tahun 8 bulan. Masa produktifnya sebagai penulis hanya 14 bulan.
Klik
Biografi Higuchi Natsu, Penulis dari Jepang | puramuzo | 5

0 komentar: