Sejarah dan Profil Usaha Bisnis Kripik Jamur Tiram Bonafide Malang

PILIHAN

Puramoz Shared - Sejarah dan Profil Usaha Bisnis Kripik Jamur Tiram Bonafide Malang

Mendirikan sebuah unit bisnis merupakan keinginan awal dari Bu Diah selaku pemilik home industri kripik jamur tiram Bonafide. Rintisan bisnis sudah dilakukan sebelum menikah hingga sampai sekarang, tidak semudah membalikkan telapak tangan adalah sebuah konotasi yang menggambarkan awal mula dari home industri kripik jamur tiram yang berlokasi di Lembah Dieng F1.11 ini, mulai dari masalah modal, tenaga kerja, pengajuan kredit bank, hingga masalah pemasaran. Namun semua itu lantas tidak membuat home industri yang mulai mengembangkan variasi produk jamur ini menyerah hanya karena masalah teknis saja, dibutuhkan soft skill yang mumpuni untuk membangun dan merintis usaha dan itu dilakukan bu. Diah dengan membangun relasi antar outlet – outlet yang menjual makanan khas yang ada di kota malang dan kabupaten malang, kota batu hingga kabupaten kediri, menjalin suatu hubungan baik dengan relasi dirasa cukup efektif untuk menjalankan roda produksi kripik jamur ini.

Pada awalnya perusahaan Bonafide bukanlah langsung memproduksi kripik jamur melainkan pada awal tahun berdirinya 2002 hanya budidaya jamur yang kemudian dijual dalam mentah dalam keadaan segar, prose produksinya pun dilakukan di pujon yang mempunyai suhu cocok dengan pembudidayaan jamur tiram, tidak puas hanya proses budidaya jamur tiram membuat ide kreatif bu diah dengan mengolah jamur tiram produksi sendiri dengan membuat kripik jamur tiram 2 tahun setelah home industri ini berdiri yaitu pada tahun 2004, proses produksi mulai dari sortasi, grading, pencucian,penggorengan serta packing dilakukan di rumah yang berlokasi lembah dieng dengan bahan baku yang didatangakan langsung dari daerah pujon dengan lahan budidaya sendiri dengan 5 orang pegawai. Sekali lagi dalam membangun rintisan bisnis pastilah timbul kendala – kendala yang menghadang, kripik jamur tiram produksi Bonafide mempunyai relasi dengan berbagai outlet makanan khas malang memproduksi kripik setelah ada pesanan dari outlet tersebut, tetapi permasalahannya ada pada produksi jamur sendiri yaitu panen bisa hampir setiap hari yang mencapai 1500 badlok  jamur yang mengharuskan langsung diolah dalam keadaan segar dan apabila dibiarkan akan mengurangi kualitas yang dihasilkan, seiring produksi jamur yang berlimpah permintaan pasar dari outlet – outlet  belum ada sehingga mengharuskan jamur disimpan terlebih dahulu di dalam lemari es, belum lagi ketika prduk jamur tiram dari Bonafide yang harus disejajarkan dengan makanan khas lainya dalam suatu rak di outlet, awal mula produk jamur tiram Bonafide kurang diminati oleh konsumen dikarenakan pada waktu itu packing hanya dilakukan denga menggunakan plastik saja, maka setelah itu strategi berikutnya dengan menggunakan packing kardus dengan berbagai macam ukuran mulai dari kemasan 90 gram samapi dengan 180 gram dengan harga jual distributor Rp 6.000 kemasan 90 gr Rp 10.500 kemasan 180 gram. selain itu juga dalam proses budidaya jamur di lahan budidaya pujon dengan status lahan kepemilikan pribadi ada pegawai yang melakukan tindakan yang menyimpang, pernah salah satu dari pegawai yang bahkan menjual alat – alat produksi yang dipergunakan dalam proses pembudidayaan jamur tiram yang pada akhirnya terbukti dan pegawai tersebut dikeluarkan, sejak itu b.diah lebih berhati – hati dalam proses rekrutmen walaupun hanya produksi skala kecil tetapi nilai kejujuran sangatlah penting dan moral yang di tekankan.
Sedikit cerita bahwa ternyata peran pemerintah pusat maupun daerah belum dirasakan oleh UKM (usaha kecil menengah) untuk dapat mengembangkan usaha mereka, terbukti yang sudah dilakukan bu diah dalam hal pengajuan kredit yang merujuk pada UKM dengan bunga 0% tetapi berdasarkan pengalaman beliau bahwa hal tersebut hanya bisa di akses oleh kalangan tertentu karen proses yang berbelit dan rumit yang pada akhirnya pelaku UKM seperti home industri Bonafide ini harus merelakan memperoleh bantuan modal dari pemerintah, tidak ada kata lain selain Bank adalah solusi terakhir dalam pengajuan kredit yang syarat cukup mudah akan tetapi bunga yang terlampau tinggi dirasa sangat memberatkan yang pada waktu itu 1.5%, akan tetapi bu diah merelakan beban itu dengan modal agunan sepeda motor sebagai jaminan akhirnya langkah tersebut dijalani. Suatu ironis memang yang dalam program pemerintah menggalakkan pengentasan angka pengangguran dengan berbagai program, akan tetapi dalam sisi lain dalam hal UKM yang merupakan solusi pengentasan angka pengguran justru dipersulit dalam hal pengajuan bantuan usaha, unit bisnis yang dijalankan B.diah mempunyai 5 orang tenaga kerja yang berasal dari anak yang putus sekolah, apabila penduduk indonesia yang pengangguran mecapai 1.2 juta luar biasa jumlahnya, diambil 3% saja menjalankan unit bisnis dengan jumlah karyawan 5 orang dapat digambarkan berapa jumlah tenaga kerja yang akan terangkat dan mengurangi angka pengagguran di tanah air tecinta ini.
            Selama proses wawancara yang dilakukan banyak pengalaman yang didapatkan mengingat perjalanan home industri ini banyak sekali tantangan yang harus dihadapi dengan pemecahan solusi – solusi bijak mulai dari strategi pemasaran dengan menjalin hubungan baik, strategi packing hingga menjawab apa yang menjadi keinginan dan selera konsumen sehingga mendapatkan profit yang maksimal, menggunakan bahan yang original dan mempertahankan kualitas akan mempengaruhi aspek afektif konsumen.
Klik
Sejarah dan Profil Usaha Bisnis Kripik Jamur Tiram Bonafide Malang | puramuzo | 5

0 komentar: