Dalam masyarakat banyak sekali karakter dan
perbedaan yang ditemukan. Perbedaan karakter dan watak seorang dapat dilihat
dari usia mereka. Pada tahap pertumbuhannya manusia terbagi tiga bagian yaitu
masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa. Dalam ketiga tahap ini yang disebut
sebagai tahap transisi adalah masa remaja. Pada masa ini biasanya remaja
mencari jati dirinya dengan mencoba berbagai macam hal yang baru karena melihat
lingkungan sekitar dan pengaruh unsur-unsur dari luar. Pada masa inilah yang
dapat mendorong mereka para remaja untuk melakukan hal-hal yang buruk. Banyak
remaja yang terjerumus dalam pergaulan bebas karena mereka hanya mencari
kesenangan semata tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi nantinya. Banyak
sekali para remaja yang terjerumus dalam pergaulan bebas karena hanya
ikut-ikutan tren atau hanya untuk mencari kesenangan semata.
Jepang sebagai salah satu negara maju di
dunia telah mempengaruhi kehidupan masyarakat-nya baik yang tinggal di kota
maupun di desa. Kehidupan di daerah kota biasanya lebih mencerminkan kemajuan
suatu negara karena di perkotaanlah biasanya berlimpah dengan fasilitas dan
barang-barang konsumsi. Kaum muda, terutama remaja sebagai sosok yang paling
peka dalam menanggapi perubahan sosial yang terjadi disekitarnya juga tak lepas
dari pengaruh yang ditimbulkan oleh kemajuan ekonomi tersebut. Barang dan
pertemanan adalah hal yang sangat penting bagi remaja. Remaja mengekspresikan
diri mereka melalui pakaian dan berkomunikasi dengan sesamanya melalui fashion. Hal pertemanan dan kelompok
memiliki pengaruh besar pada remaja. Biasanya para remaja mudah sekali terbawa
akan tingkah laku kelompoknya.
Remaja Jepang dikenal sebagai murid-murid
yang memiliki kompetensi dalam bidang akademis. Walaupun begitu, remaja putri
di Jepang karena dalam pergaulan dan keinginan untuk mencari kesenangan banyak
yang terjerumus dalam industri seks. Menurut Takaori (1997) fakta yang
tergambar jelas akan industri seks anak muda Jepang adalah pelacuran remaja
putri di Jepang yang dikenal dengan istilah enjokosai (援助交際). Enjokosai yang kini merebak di kota-kota besar Jepang seperti
memberi tamparan baru bagi masyarakat Jepang. Enjokosai yang belakangan ini sudah beralih dari arti harfiahnya
yaitu bergaul dengan mendapat bantuan (keuangan), menjadi suatu fenomena
pelacuran yang dilakukan murid-murid SMA. Sebagai imbalan kencan, anak-anak ini
menerima uang yang sifatnya sebagai “bantuan” uang saku mereka.
Dari penelitian yang dilakukan oleh
Pemerintah Metropolitan Tokyo tahun 1996 terungkap bahwa 3,8% siswi SMP dan
4,0% siswi SMA pernah melakukan enjokosai.
Dari penelitian itu juga terungkap mereka melakukan itu agar bisa mendapatkan
uang (38,1%) dan 52,4% dari mereka menyatakan bahwa uang itu dipakai untuk
belanja. Padahal kemampuan ekonomi ortu mereka berasal dari keluarga mampu.
1 komentar:
Gan,,enjokosai ini sumbere darimana?share skalian sumbere.
Posting Komentar