Pengantar Ringkasan Perkembangan Bahasa Indonesia

PILIHAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer[1] yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Tim Penyusun, 2005). Setidaknya terdapat dua hal penting dalam definisi tersebut. Pertama, sifat bahasa. Kedua, fungsi bahasa. 

Dalam perspektif kebudayaan, bahasa disebutkan sebagai salah satu sistem kebudayaan universal. Artinya, bahasa merupakan kreasi manusia. Karena setiap manusia hidup di berbagai wilayah yang berbeda dengan pengalaman yang berbeda pula, bahasa yang tercipta pun berbeda-beda. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila bahasa memiliki sifat yang arbitrer. Masyarakat Indonesia bisa saja menyebut benda yang disebut baju dengan nama sepatu selama masyarakat pengguna bahasa Indonesia menyepakatinya. Bagaimanapun, bahasa adalah kesepakatan penggunanya.

Karena terbentuk berdasarkan kesepakatan, berfungsi tidaknya suatu bahasa sangat tergantung pada konsistensi pemberlakuan kesepakatan tersebut. Bahasa tidak akan mampu menjadi alat interaksi sosial, kerja sama, maupun identifikasi diri yang efektif bila hanya diketahui oleh segelintir orang. Orang yang tidak mengerti bahasa Inggris hanya akan menangkap aliran bunyi tanpa mengerti maksud lawan bicaranya. Hal ini menjadikan pentingnya seseorang berkomunikasi menggunakan bahasa yang dimengerti oleh lawan bicaranya.
Demikian halnya yang beraku dalam masyarakat Indonesia. Sejarah telah menyepakati bahwa bahasa Indonesia menjadi alat komunikasi bagi masyarakatnya. Tidak semua masyarakat berbahasa Jawa mengerti bahasa Sunda. Tidak semua masyarakat berbahasa Sunda mengerti bahasa Papua. Tidak semua masyarakat Indonesia mengerti bahasa Inggris. Akan tetapi, hampir semua masyarakat Indonesia, baik Jawa, Sunda, Papua, keturunan asing, maupun suku lainnya, mengerti bahasa Indonesia. Oleh karena itu, memahami bahasa Indonesia untuk berkomunikasi terutama dengan sesama warga negara Indonesia adalah hal penting. Setidaknya bila kita menginginkan komunikasi yang efektif.



[1] Arbitrer berarti manasuka. Artinya, setiap sistem bahasa bebas menentukan kata untuk maksud tertentu. Misalnya, bahasa Indonesia menyebut benda untuk duduk sebagai kursi dan bahasa Inggris menyebut benda tersebut dengan kata chair. Tidak ada aturan untuk hal tersebut. Hal ini disebut dengan arbitrer.
Klik
Pengantar Ringkasan Perkembangan Bahasa Indonesia | puramuzo | 5

0 komentar: